Walau tampak biasa dan sederhana, ada keistimewaan pada bunga itu yaitu bunganya yang harum semerbak. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat bersahabat dengan bunga jeumpa (cempaka kuning) ini bahkan dijadikan tumbuhan khas ( tumbuhan identitas ) di provinsi Jawa Tengah.
Yang menarik, ada Mitos mistis yang berkembang di masyarakat, bahwa aroma bunga kantil yang khas dan wangi itu sangat disukaim oleh kuntilanak, homogen makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, berdasarkan mitos ini, sering mengakibatkan pohon kantil (cempaka putih) sebagai tempat tinggalnya. Belum lagi dengan hantu lainnya jenis genderuwo yang konon juga suka tinggal di pohon kantil.
Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai nilai tradisi yang erat bagi masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan maupun kematian.Dalam prosesi perkawinan, bunga ini biasanya dipakai sebagai penghias keris dan menghiasi sang pengantin. Sedangkan dalam prosesi kematian, bunga kantil dipakai sebagai bunga tabur dan penghias keranda jenazah.
Beberapa pelaku spiritual dan paranormal menggunakan bunga cempaka ini sebagai bunga pengasihan untuk memikat lawan jenis.
Bunga ini cukup langka dijumpai di pemukiman kota alasannya yaitu ukuran pohonnya yang besar dan tinggi yang sanggup mencapai 30 meter. Tetapi di kawasan pedesaan, bunga ini masih sanggup dijumpai. Biasanya pada waktu-waktu tertentu ada laki-laki sampaumur yang membawa galah sedang memanen bunga itu untuk dijual ke penjual bunga di pasar.
Di banyak sekali kawasan di Indonesia, kantil mempunyai banyak nama lokal , diantaranya yaitu cempaka putih, kantil (Jawa), cempaka bodas (Sunda), campaka (Madura), jeumpa gadeng(Aceh), campaka putieh (Minangkabau), sampaka mopusi (Mongondow), bunga eja kebo(Makasar), bunga eja mapute (Bugis), capaka bobudo (Ternate), capaka bobulo (Tidore).
Sedangkan dalam bahasa Inggris, bunga ini disebut White champaca. Di Filipina tumbuhan ini dikenal sebagai Tsampakang puti. Dalam bahasa ilmiah (latin) bunga kantil disebut sebagai Michelia alba yang bersinonim dengan Michelia longifolia (Blume).
Sedangkan secara medis, pada bunga, batang, dan daun kantil (Michelia alba) mengandung alkaloid mikelarbina dan liriodenina yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan diuretik. Karena itu, kantil dipercaya sanggup menjadi obat alternatif bagi banyak sekali penyakit menyerupai bronkhitis, batuk, demam, keputihan, radang, prostata, bisul akses kemih, dan sulit kencing.
No comments:
Post a Comment