Bunga-bunga menyelimuti setiap tajuknya. Bentuk bunga unik dan warna ngejreng menambah daya tarik pesonanya. Untuk mendapat dompolan bunga euphorbia nan elok itu ada tekniknya.
Kecantikannya semakin menonjol kalau didukung dengan sosok tumbuhan yang seluruhnya optimal, mulai dari batang kokoh, cabang kompak, dan susunan bunga yang bagus. Wajar kalau penampilannya mengundang perhatian, sehingga banyak yang meminatinya.
Apalagi ada kepercayaan, keluarnya bunga sanggup menggambarkan nasib dan keberuntungan si pemiliknya. Ingin euphorbia Anda berbunga semarak? Mudah, lakukan 6 P, yaitu pemangkasan, penyiraman, pemupukan, penempatan, penyiangan, dan pengendalian penyakit.
A. Pemangkasan
Pemangkasan sanggup dimulai semenjak euphorbia dalam masa penyuburan. Tujuannya, untuk membentuk tajuk yang seimbang, sehingga terlihat elok dan mengurangi penguapan. Patokannya mudah, cabang-cabang yang sempurna berada di sisi kiri, kanan, depan, dan belakang sebaiknya dibiarkan, selain itu dibuang saja. Nantinya, tunas gres bermunculan di setiap cabang, sehingga tampak lebih rimbun. Waktu yang pas untuk pemangkasan ialah usai penyuburan dan pembungaan pertama kali. Tepatnya di final masa pembungaan pertama. Bunga bau tanah juga harus dipotong untuk memunculkan bunga baru. Bunga mekar selama dua bulan. Setelah itu, warnanya pudar, kusam, dan hasilnya layu.
B. Penyiraman
Agar euphorbia tumbuh prima dan selalu berbunga lebat, sebaiknya deprogram penyuburan-pembungaan-penyuburan-pembungaan, demikian seterusnya. Umumnya, fase penyuburan berlangsung 1-1,5 bulan. Sedangkan pembungaan biasanya berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah menjalani masa penyuburan selama 1,5 bulan, sosok euphorbia telah bersalin rupa dengan percabangan banyak dan daun yang rimbun. Itulah ketika yang sempurna untuk memasuki periode berikutnya, yaitu pembungaan. Saat itu, tumbuhan membutuhkan air dalam jumlah yang memadai. Penyiraman sanggup diberikan setiap hari dengan menggunakan sprayer atau gembor, semoga cipratan air yang keluar halus, sehingga tidak merusak daun dan memuntahkan sebagian media tanamnya.
C. Penempatan
Penyinaran penuh ternyata merangsang euphorbia berbunga lebat. Untuk itulah, sebaiknya letakkan pot euphorbia di kawasan terbuka dengan sinar matahari penuh dan sirkulasi udara di sekitarnya bagus. Hasilnya, semenjak dipindahkan selama seminggu akan muncul bunga-bunga di sela-sela tajuknya. Sebulan kemudian, bunga-bunganya muncul serempak menyesaki setiap daunnya.
D. Penyiangan
Senantiasa menjaga kebersihan ialah salah satu cara semoga euphorbia tumbuh subur dan berbunga lebat. Pasalnya, rumput atau tumbuhan liar lain yang biasanya tumbuh di media tanam akan menjadi pesaing euphorbia dalam peresapan hara. Bahkan tumbuhan itu sanggup jadi vector atau kawasan bersembunyi hama dan penyakit, ibarat serangga atau kutu. Untuk itulah gulma harus dicabut, sementara daun yang rontok sebaiknya segera dibuang.
E. Pemupukan
Agar berbunga lebat, euphorbia membutuhkan unsure hara dalam jumlah memadai. Ketika tumbuhan dipindahkan ke kawasan terbuka, berikan pupuk beragam dengan kadar N rendah, sementara P dan K tinggi. Merknya bermacam-macam, ibarat Growmore, Hyponex atau Gandasil. Dosisnya 1 gram/liter/tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam. Perlakuan ini terus dilakukan seminggu sekali. Tingginya kadar P dan K merangsang euphorbia untuk memunculkan bunga. Baru seminggu disemprot pupuk, tumbuhan ini pun sudah mulai berbunga. Cara mudah dengan menaburkan pupuk lambat urai (slow release), ibarat Dekastar, Magamp, dan Osmocote sebanyak 1-2 sendok makan setiap 3 bulan sekali. Dengan cara ini tumbuhan sanggup menyerap hara setiap saat.
Euphorbia bahu-membahu tumbuhan hias yang badung dan relatif jarang terjangkit hama dan penyakit. Meski demikian, tak ada salahnya Anda waspada dengan kehadiran kutu putih (white flies, mealy bug) dan thrips, sebab kehadirannya menciptakan tumbuhan ini malas berbunga. Untuk memberantasnya sanggup menggunakan insektisida, ibarat Metindo, Pegasus, dan Agrimex. Frekuensi dan takaran sesuai petunjuk di labelnya. Penyakit lain yang perlu diwaspadai ialah kuman Erwinia, penyebab amis akar yang biasanya muncul di demam isu hujan. Untuk mencegahnya, lakukan penyemprotan pestisida secara berkala.
Kunci keberhasilan merawat euphorbia ada pada media tanam yang baik. Dengan media tanam yang baik, akan menciptakan tumbuhan ini tumbuh subur, sehat, akar kuat, batang kokoh, dan rajin berbunga. Untuk itulah, media tanam harus mengandung unsur hara dalam jumlah memadai. Pot sebagai wadah tanam sebaiknya dipilih yang mempunyai drainase baik. Setelah itu, gres memahami cara penanaman yang benar. Berikut cara menanam euphorbia dengan benar
- Siapkan pot yang ukurannya sepadan dengan besar-kecilnya euphorbia. Pastikan kondisi pot higienis dan mempunyai lubang di belahan dasar untuk membuang kelebihan air.
- Masukkan beberapa potongan styrofoam atau pecahan genting yang jumlahnya asal menutup lubang, sebab tujuannya untuk mencegah air tidak menggenang di dasar pot.
- Isi pot dengan formulasi media tanam yang sudah dibuat, jumlahnya kira-kira separuh pot. Taburkan butiran pupuk lambat urai sebanyak setengah sendok makan.
- Ambil bibit euphorbia, kemudian bersihkan akar-akarnya. Setelah itu, tumbuhan siap ditanam.
- Masukkan euphorbia ke media tanam dengan posisi tegak. Pastikan akar menyebar merata dan tidak saling melilit atau menumpuk satu dengan yang lainnya.
- Isi media tanam hingga penuh, kemudian siram air hingga media tanam terlihat padat. Letakkan bibit di lokasi teduh dan kondusif dari gangguan.
Selamat mencoba.
No comments:
Post a Comment