Kaktus tergolong tumbuhan ironi. Meski batangnya penuh duri, keindahannya telah memesona para penggemarnya atau siapapun yang melihatnya. Kaktus dikenal sebagai tumbuhan "bandel", lantaran tidak memerlukan perawatan rumit, bahkan tak perlu disiram setiap hari. Meskipun demikian, tak berarti tumbuhan ini bebas dari serangan hama dan penyakit.
Ketika kaktus terjangkit hama dan penyakit, keindahan itu pun akan meluntur. Bahkan tak sedikit tumbuhan yang mati. Oleh lantaran itu, perlu pengenalan seksama terhadap musuh-musuh tumbuhan nakal tersebut.
Ketika kaktus terjangkit hama dan penyakit, keindahan itu pun akan meluntur. Bahkan tak sedikit tumbuhan yang mati. Oleh lantaran itu, perlu pengenalan seksama terhadap musuh-musuh tumbuhan nakal tersebut.
Kelompok Hama
Ada tujuh jenis hama yang perlu diwaspadai. Pertama, tungau. Jika terserang, seluruh permukaan tumbuhan bermetamorfosis cokelat lantaran janngan klorofilnya mati. Tungau sanggup dikendalikan secara mekanik maupun kimiawi. Secara mekanik, gosok batang kaktus menggunakan cotton bud atau sikat gigi yang dicelup larutan sabun. Larutan sabun ini terdiri atas 1 sendok makan detergen/sabun colek yang dilarutkan dengan 5 liter air.
Secara kimiawi, tungau sanggup diberantas dengan penyemprotan Omite 570 EC (dosis 1-2 gram/liter air). Jika serangan terlalu parah, buang saja kepingan kaktus yang terinfeksi.
Kedua, kutu putih (mealy bug). Kaktus yang terjangkit terlihat kotor, lantaran tertutup benda menyerupai kapas kehitaman. Jika belum parah, sikatlah kepingan yang terjangkit dengan sikat gigi/kuas. Kalau sudah parah, semprotkan Basudin (dosis 2 ml/liter air), setiap 10 hari sekali, hingga serangan kutu menghilang.
Ketiga, kutu batok. Hama ini menghisap cairan dalam tanaman, sehingga kaktus berubah jadi kekuningan (seperti daun layu) dan akhimya mati. Dalam keadaan parah, sebaiknya buang saja kaktus yang terjangkit biar tak menular ke kaktus lain. Jika belum parah, rendamlah kaktus dalam larutan sabun (resep sama menyerupai memberantas tungau) selama 15 menit.
Keempat, kutu sisik. Permukaan batang kaktus terlihat kotor/kusam, dan pertumbuhannya makin merana. Hama ini sering mengundang kehadiran semut. Secara mekanik, kutu sisik sanggup dikendalikan dengan membersihkan permukaan kulit batang mengguna kan sikat halus/kuas. Bisa juga secara kimiawi, dengan menyemprotkan Decis 2,5 EC (dosis tertera pada kemasan).
Kelima, cacing. Bagian yang diserang yaitu akarnya, sehingga akar menjadi rusak, tak berfungsi, dan akhimya tumbuhan mati. Untuk menghindarinya, sebelum menanam akar disterilkan dulu dengan alkohol 70%. Bisa juga mencampurkan furadan dalam media tanam.
Keenam, semut. Semutmenyerang akar dan tunas muda, sehingga kepingan itu rusak. Sebaiknya singkirkan semut dengan menjemur kaktus di bawah teri matahari. Lakukan pencucian terhadap lingkungan sekitar tanaman.
Ketujuh, tikus. Hewan ini akan melahap buah kaktus yang masak atau menggerogoti batangnya (pada golongan yang tidak berduri menyerupai Gymnocalycium). Untuk mengendalikannya, pasang perangkap tikus di sekitar kaktus dan bersihkan sampah di lokasi tanaman.
Kelompok Penyakit
Sedikitnya ada lima penyakit yang kerap menyerang tumbuhan kaktus, yaitu 1) wangi pangkal batang, 2) wangi bakteri, 3) penyakit tepung, 4) layu fusarium, dan 5) kapang jelaga.
Penyakit busuk, pangkal batang disebabkan oleh jamur. Batang yang terinfeksi akan wangi dan berwama cokelat tua. Selanjutnya muncul bulu-bulu putih yang merupakan miselium jamur. Biasanya, tumbuhan yang sudah parah sulit diatasi, sehingga lebih baik disingkirkan saja. Kalau belum parah, sanggup disemprot dengan Benlate T20 KIP (dosis 1-2 gram/liter air). Untuk menghindarinya, pilihlah bibit yang benar-benar sehat dan dalam kondisi prima. Saat menyirami kaktus, usahakan supaya jatuh eksklusif ke media tanam, bukan menimpa eksklusif pada tanaman.
Adapun wangi kuman disebabkan nanah kuman Pseudomonas sp. Kaktus yang terjangkit menjadi layu, kusam, dan sering mengandung lendir putih yang kotor. Tanaman kemudian membusuk pelan-pelan, kemudian mati. Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya sterilkan media tanam sebelum digunakan. Kalau sudah terserang, tak ada cara lain kecuali menyingkirkannya biar talc menulari kaktus-kaktus yang sehat.
Penyakit tepung juga disebabkan jarnur. Pemukaan batang kaktus yang terjangkit akan ditutupi lapisan putih abu-abu. Jika disentuh, lapisan ini akan terasa menyerupai ada tepungnya. Dalam keadaan sudah parah, pada batang akan muncul bercak-bercak cokelat. Untuk mengatasinya, taburkan tepung welirang pada permukaan batang kaktus yang terserang.
Gejala layu fusarium, batang yang terjangkit menjadi suram dan layu. Dalam kondisi parah, batang membusuk dan berwama kecokelatan. Jika batangnya diiris, di bawah kulit batang akan terlihat bentuk menyerupai cincin berwarna cokelat. Sebaiknya jauhkan tumbuhan yang sakit dari tumbuhan yang sehat. Setelah itu diobati dengan menyemprotkan Benlate T20 KIP (dosis 1-2 gram/liter air).
Kapang jelaga menyerang batang kaktus, sehingga batang akan tertutup lapisan hitam. Jika disentuh juga terasa bertepung. Apabila sudah parah, batang ditumbuhi jamur berwarna cokelat. Pengobatan dilakukan dengan menabuekan tepung welirang ke permukaan batang yang sakit (Suara Merdeka, Mengenali Musuh-Musuh Kaktus, Jumat 24 Juli 2009)
Ada tujuh jenis hama yang perlu diwaspadai. Pertama, tungau. Jika terserang, seluruh permukaan tumbuhan bermetamorfosis cokelat lantaran janngan klorofilnya mati. Tungau sanggup dikendalikan secara mekanik maupun kimiawi. Secara mekanik, gosok batang kaktus menggunakan cotton bud atau sikat gigi yang dicelup larutan sabun. Larutan sabun ini terdiri atas 1 sendok makan detergen/sabun colek yang dilarutkan dengan 5 liter air.
Secara kimiawi, tungau sanggup diberantas dengan penyemprotan Omite 570 EC (dosis 1-2 gram/liter air). Jika serangan terlalu parah, buang saja kepingan kaktus yang terinfeksi.
Kedua, kutu putih (mealy bug). Kaktus yang terjangkit terlihat kotor, lantaran tertutup benda menyerupai kapas kehitaman. Jika belum parah, sikatlah kepingan yang terjangkit dengan sikat gigi/kuas. Kalau sudah parah, semprotkan Basudin (dosis 2 ml/liter air), setiap 10 hari sekali, hingga serangan kutu menghilang.
Ketiga, kutu batok. Hama ini menghisap cairan dalam tanaman, sehingga kaktus berubah jadi kekuningan (seperti daun layu) dan akhimya mati. Dalam keadaan parah, sebaiknya buang saja kaktus yang terjangkit biar tak menular ke kaktus lain. Jika belum parah, rendamlah kaktus dalam larutan sabun (resep sama menyerupai memberantas tungau) selama 15 menit.
Keempat, kutu sisik. Permukaan batang kaktus terlihat kotor/kusam, dan pertumbuhannya makin merana. Hama ini sering mengundang kehadiran semut. Secara mekanik, kutu sisik sanggup dikendalikan dengan membersihkan permukaan kulit batang mengguna kan sikat halus/kuas. Bisa juga secara kimiawi, dengan menyemprotkan Decis 2,5 EC (dosis tertera pada kemasan).
Kelima, cacing. Bagian yang diserang yaitu akarnya, sehingga akar menjadi rusak, tak berfungsi, dan akhimya tumbuhan mati. Untuk menghindarinya, sebelum menanam akar disterilkan dulu dengan alkohol 70%. Bisa juga mencampurkan furadan dalam media tanam.
Keenam, semut. Semutmenyerang akar dan tunas muda, sehingga kepingan itu rusak. Sebaiknya singkirkan semut dengan menjemur kaktus di bawah teri matahari. Lakukan pencucian terhadap lingkungan sekitar tanaman.
Ketujuh, tikus. Hewan ini akan melahap buah kaktus yang masak atau menggerogoti batangnya (pada golongan yang tidak berduri menyerupai Gymnocalycium). Untuk mengendalikannya, pasang perangkap tikus di sekitar kaktus dan bersihkan sampah di lokasi tanaman.
Kelompok Penyakit
Sedikitnya ada lima penyakit yang kerap menyerang tumbuhan kaktus, yaitu 1) wangi pangkal batang, 2) wangi bakteri, 3) penyakit tepung, 4) layu fusarium, dan 5) kapang jelaga.
Penyakit busuk, pangkal batang disebabkan oleh jamur. Batang yang terinfeksi akan wangi dan berwama cokelat tua. Selanjutnya muncul bulu-bulu putih yang merupakan miselium jamur. Biasanya, tumbuhan yang sudah parah sulit diatasi, sehingga lebih baik disingkirkan saja. Kalau belum parah, sanggup disemprot dengan Benlate T20 KIP (dosis 1-2 gram/liter air). Untuk menghindarinya, pilihlah bibit yang benar-benar sehat dan dalam kondisi prima. Saat menyirami kaktus, usahakan supaya jatuh eksklusif ke media tanam, bukan menimpa eksklusif pada tanaman.
Adapun wangi kuman disebabkan nanah kuman Pseudomonas sp. Kaktus yang terjangkit menjadi layu, kusam, dan sering mengandung lendir putih yang kotor. Tanaman kemudian membusuk pelan-pelan, kemudian mati. Untuk mencegah penyakit ini, sebaiknya sterilkan media tanam sebelum digunakan. Kalau sudah terserang, tak ada cara lain kecuali menyingkirkannya biar talc menulari kaktus-kaktus yang sehat.
Penyakit tepung juga disebabkan jarnur. Pemukaan batang kaktus yang terjangkit akan ditutupi lapisan putih abu-abu. Jika disentuh, lapisan ini akan terasa menyerupai ada tepungnya. Dalam keadaan sudah parah, pada batang akan muncul bercak-bercak cokelat. Untuk mengatasinya, taburkan tepung welirang pada permukaan batang kaktus yang terserang.
Gejala layu fusarium, batang yang terjangkit menjadi suram dan layu. Dalam kondisi parah, batang membusuk dan berwama kecokelatan. Jika batangnya diiris, di bawah kulit batang akan terlihat bentuk menyerupai cincin berwarna cokelat. Sebaiknya jauhkan tumbuhan yang sakit dari tumbuhan yang sehat. Setelah itu diobati dengan menyemprotkan Benlate T20 KIP (dosis 1-2 gram/liter air).
Kapang jelaga menyerang batang kaktus, sehingga batang akan tertutup lapisan hitam. Jika disentuh juga terasa bertepung. Apabila sudah parah, batang ditumbuhi jamur berwarna cokelat. Pengobatan dilakukan dengan menabuekan tepung welirang ke permukaan batang yang sakit (Suara Merdeka, Mengenali Musuh-Musuh Kaktus, Jumat 24 Juli 2009)
No comments:
Post a Comment