Aneka Manfaat Bunga Kecombarang


Kecombrang atau bunga honje terutama dijadikan materi adonan atau bumbu penyedap aneka macam macam kuliner di Nusantara. Kuntum bunga ini sering dijadikan lalap atau direbus kemudian dimakan bersama sambal di Jawa Barat. Kecombrang yang dikukus juga kerap dijadikan bab dari pecel di kawasan Banyumas. Di Pekalongan, kecombrang yang diiris halus dijadikan adonan pembuatan megana, homogen urap berbahan dasar nangka muda. Di Malaysia dan Singapura, kecombrang menjadi unsur penting dalam kuliner laksa.

Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta “polong”nya menjadi bab pokok dari sayur asam Karo; juga menjadi peredam kedaluwarsa busuk sewaktu memasak ikan. Masakan Batak populer, arsik ikan mas, juga memakai asam cekala ini. Di Palabuhanratu, buah dan bab dalam pucuk honje sering dipakai sebagai adonan sambal untuk menikmati ikan bahari bakar.

Honje juga sanggup dimanfaatkan sebagai sabun dengan dua cara: menggosokkan eksklusif batang semu honje ke badan dan wajah atau dengan mememarkan pelepah daun honje sampai keluar busa yang harum yang sanggup eksklusif dipakai sebagai sabun. Tumbuhan ini juga sanggup dipakai sebagai obat untuk penyakit yang bekerjasama dengan kulit, termasuk campak. 

Dari rimpangnya, orang-orang Sunda memperoleh materi pewarna kuning. Pelepah daun yang menyatu menjadi batang semu, pada masa kemudian juga dimanfaatkan sebagai materi anyam-anyaman; yakni sesudah diolah melalui pengeringan dan perendaman beberapa kali selama beberapa hari. Batang semu juga merupakan materi dasar kertas yang cukup baik.

No comments:

Post a Comment