Ternyata tidak hanya cukup dengan kerja keras untuk sanggup mencapai hasil panen yang memuaskan tetapi juga perlu strategi, pengetahuan dan management. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipelajari dengan benar biar membuahkan kesuksesan dalam budidaya tanaman. Apapun jenis tanamannya jikalau hasil produksi memuaskan harus diketahui 5 hal tersebut. Oleh sebab itu Gerbang Pertanian menyebutnya sebagai
WIRAGATAMA
Apa itu wiragatama?
Wiragatama itu merupakan istilah yang maspary gunakan untuk memudahkan dalam mengingatnya saja yang merupakan penggalan dari suku kata WI-RA-GA-TA-MA. Yang masing-masing suku kata merupakan singkatan atau singkatan dari kata tertentu.
- WI ialah wiji atau bibit. Kunci utama dalam budidaya ialah memiliki bibit yang berkualitas. Kita harus ketahui benar ciri khas atau karateristik bibit yang akan kita tanam tersebut.
- RA ialah rabuk. Rabuk merupakan bahasa jawa yang berarti pupuk. Dalam pengertian ini kita harus paham benar berapa jumlah pupuk yang diharapkan oleh tumbuhan kita. Selain itu juga jenis pupuk apa yang disenangi oleh tumbuhan yang sedang kita budidayakan. Menurut Gerbang Pertanian secara luas poin yang kedua ini juga mencakup perihal kesuburan tanah kita. Bahwa petani harus mengetahui berapa tingkat kesuburan tanahnya yang akan dipakai untuk membudidayakan tanamannya. Karena pupuk ini sangat dekat kaitannya dengan kesuburan tanah baik itu ditinjau dari kimia, biologi dan fisika tanah. Jangan perfikiran kalau pupuk itu hanya N, P dan K saja tetapi ada pupuk mikro, pupuk organik dan pupuk hayati (mikroorganisme tanah) dan semuanya itu tidak sanggup dipisahkan ketika kita sedang berbudidaya.
- GA ialah singkatan dari garu. Dalam bahasa jawa garu ialah bajak atau alat untuk mengolah tanah sawah. Dalam arti luas garu ialah metode pengolahan tanah. Tanah merupakan media untuk tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman. Pengolahan tanah sangat penting untuk mengaktifkan mikroorganisme dan memperbaiki aerasi tanah. Pengolahan tanah juga berfungsi untuk mengendalikan hama-hama yang berada dalam tanah termasuk telurnya.
- TA adalah tirta. Tirta ialah air. Lebih dari 90 % kepingan badan tumbuhan ialah air sehingga air merupakan kebutuhan dasar dan wajib dalam budidaya tanaman. Akan tetapi bukan berarti kita membabibuta dalam penggunaan air. Rekan-rekan Gerbang Pertanian harus paham benar berapakan tingkat/ kebutuhan air bagi tumbuhan kita. Sebagai teladan ialah padi. Padi memang butuh air yang tidak mengecewakan banyak akan tetapi bukan berarti padi ialah tumbuhan air yang harus kita genangi setiap saat, kita rendam setiap waktu. Perakaran padi juga perlu bernafas sehingga perlu pengeringan secara berkala. Ta berdasarkan maspary juga berarti tandur. Tandur berasal dari bahasa jawa yang berarti tanam. Kita harus mengetahui cara menanam tumbuhan yang akan kita budidayakan tersebut. Berapakan jarak tanamnya yang ideal, seberapa dalam benih atau bibit akan kita tanjapkan ketanah biar sanggup tumbuh secara maksimal.
- MA ialah singkatan dari hama dan penyakit. Kalau poin yang ke lima ini aku kira rekan-rekan Gerbang Pertanian telah memahami semua. Karena hama dan penyakit merupakan penghambat yang faktual dan terlihat terperinci menurunkan hasil bahkan menggagalkan panen kita. Sehingga sebagian besar rekan-rekan Gerbang Pertanian menitikberatkan perhatian lebih besar kepada hama dan penyakit. Dalam pengendalian hama dan penyakit bekerjsama kita tidak sanggup hanya mengandalkan dengan pestisida saja tetapi juga harus kita kombinasikan dengan poin satu hingga empat. Sebagai teladan dalam pengendalian penyakit patek atau anthraknosa pada tumbuhan cabai kita tidak sanggup hanya mengandalkan dithane saja atau bionM saja, tetapi kita harus memuali memanagementnya dari awal. Bagaimana mengatur jarak tanam, pemberian pupuk, pengolahan tanah dan sebagainya. Demikian juga dalam mengendalikan penyakit layu pada cabe. Dari awal rekan-rekan sudah harus mengantisipasinya mulai dari pemberian PGPR, Trichoderma ataupun pengurangan penggunaan unsur N.
Demikian sekilas warta perihal 5 kunci sukses budidaya dari Gerbang Pertanian,
No comments:
Post a Comment