Unik di Bentuk Daun
Julukan daun sejuta warna, memang layak dipegang oleh puring. Sebab, tumbuhan yang berbatang keras ini punya kombinasi warna yang beragam, mulai dari hijau, merah, hitam, kuning jadi kombinasi semua warna yang ada. Selain warna, bentuk daun juga jadi daya tarik sendiri bagi tumbuhan yang sebelumnya dikenal sebagai bunga kuburan ini.
Puring termasuk dalam keluarga Euphorbiaceae yang memiliki struktur berbatang keras, berdaun tebal, dan memiliki warna bermacam-macam antara daun bau tanah dan muda. Bentuknya gampang dijumpai, dengan ciri khas dari batang yang berwarna coklat dan warna yang tak merata di permukaan daun.
Puring sendiri memang di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk tumbuhan pagar maupun penghias kuburan. Tapi itu dulu, kini puring sudah naik kelas jadi tumbuhan hias yang memiliki kapasitas cukup besar masuk di jajaran tumbuhan mahal. Terlebih, warna yang jadi simbol tumbuhan hias sudah dimiliki dan muncul di permukaan daunnya.
Selain warna, abjad daun puring juga menyimpan keindahan yang pantas dilirik, terutama dari luas permukaan daun. Selain itu, gerakan daun juga menawarkan satu citra yang cukup menakjubkan, menyerupai jenis puring apel yang memiliki gerakan daun membulat. Kemudian puring kura-kura yang memiliki struktur daun berlekuk menyerupai tempurung kura-kura.
Kali ini Tabloid Gallery akan menawarkan alternatif jenis puring yang memiliki gerakan daun menarik dan ekstrim, dimana bentuk daun memiliki kepingan lain yang menggantung dan di ujung gantungan muncul permukaan daun gres dengan bentuk membulat. Ada dua jenis spesies puring yang memiliki abjad serupa – tapi tak sama – yaitu puring anting raja dan puring kelabang.
Puring Anting Raja
Nama anting raja diambil, alasannya yaitu struktur tanamannya memiliki daun yang terputus dan mengeluarkan juntaian dengan ujung yang membentuk daun. Sepintas, memang menyerupai dengan anting yang menggantung di telinga. Sedang nama raja diambil menurut munculnya abjad warna yang sangat beragam.
Karakter daun dari anting raja memiliki struktur lebar daun yang tipis – memanjang – tanpa lekukan di tepi daun. Lebar daun memiliki ukuran sekitar 2 cm dan panjang sekitar 5-7 cm. Di ujung daun kepingan bawah, akan muncul tulang daun gres yang mengarah ke bawah sebagai anting. Di ujungnya kemudian keluar daun gres yang berbentuk kerucut, dengan sentra juluran anting.
Dari warna puring, tetap menyimpan misteri yang menarik, dimana akan terjadi metamorfosis antara daun gres dan daun tua. Pada anting raja, daun gres yang muncul berwarna hijau muda. Tak ada gradasi warna lain, khusus untuk daun muda dan warna ini terus bertahan sampai daun mulai tua.
Di daun tua, warna yang muncul akan sedikit kehitaman dengan beberapa titik warna hitam yang muncul di tulang daun dan tepi daun. Beberapa abjad warna kuning, juga muncul berdampingan dengan tulang daun, sehingga di daun bau tanah akan muncul tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan kuning.
Selain itu, kepingan bawah daun punya warna yang tak kalah menarik, yaitu mengeluarkan bintik coklat dari lebih banyak didominasi warna hijau. Kaprikornus jangan heran, bila warga Jember menyebutnya sebagi tumbuhan ngejreng alias raja warna yang beranting. Harga jual cukup terjangkau, yaitu berkisar di angka Rp 80 ribu untuk setiap potnya.
Puring Kelabang
Meski memiliki nama yang berbeda – tapi abjad daun sama – yaitu memiliki tulang daun yang menjulur dan muncul daun kembali di ujungnya. Pola tumbuh dari satu cabang memang tak jauh berbeda, tapi di kepingan menyerupai daun, warna, dan abjad berbeda. Jenis ini diberi nama kelabang, alasannya yaitu struktur daun melingkar menyerupai kelabang yang sedang tidur.
Dilihat mulai dari bentuk daun, puring ini punya bentuk yang tak lazim, yaitu memutar menyerupai sebuah mata bor. Di situ, lekukan akan habis di ¾ kepingan panjang tulang daun dan selanjutnya hanya menyisakan tulang daun. Kemudian di kepingan ujung, muncul kembali daun yang memiliki karekter sama, yaitu melingkar. Menurut Suhaimi, bila dilihat dari kejauhan bentuk puring sama sekali tak menarik, alasannya yaitu akan bergerombol dan tak membentuk satu contoh apapun.
Lingkaran daun cukup lebar bila daun ditarik garis lurus, dimana sanggup mencapai 3-4 cm lebih lebar dari anting raja yang hanya 2 cm. Karena bentuknya melingkar, maka panjang daun hanya berkisar 4-5 cm. Padahal permukaannya, sanggup lebih dari 10 cm bila bergerak lurus.
Warna yang muncul bermacam-macam – baik di daun muda maupun bau tanah – tidak satu warna menyerupai jenis anting raja. Daun barunya didominasi warna merah muda dengan bintik hijau di kepingan tengah daun. Warna ini akan makin gelap ketika daun jadi tua, dimana merah muda akan jadi merah bau tanah dan warna hijau berubah jadi hitam.
Perawatannya memang tidak ada yang berbeda dengan tumbuhan puring lainnya, yaitu bahagia dengan sinar matahari dan membutuhkan unsur Phospor (P) lebih besar untuk meningkatkan kualitas warna. Namun untuk kelabang – semakin mendapat sinar lekukan – daun jadi lebih tajam.
Tapi perlu diingat, bila di tempat panas menyerupai perkotaan, sinar matahari akan terlalu keras bagi puring. Di situ akhir terlalu panas, sinar yang didapat warna yang muncul bukan semakin cerah, bahkan sebaliknya, dimana warna jadi pudar. Kaprikornus bila di tempat perkotaan, sebaiknya lindungi dengan shading net untuk ukuran 25%.
No comments:
Post a Comment