Penyakit Pada Flora Anggrek Dan Cara Mengatasinya

PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK DAN CARA MENGATASINYA



Bunga angrek yang indah dandiminatai banyak orang ini terkadang tak luput dari banyak sekali serangan penyakit. Ada banyak macam penyakit yang menyrangnya. Penangannya juga berbeda. Nah berikut yaitu macam-macam penyakit angrek dan oenanganannnya. Silahkan memebacanya

a) Penyakit buluk
Sering terdapat di dalam media tanam, kultur spora cendawan ini terbawa oleh biji anggrek alasannya tutup botol tidak steril. Gejala: biji anggrek tidak bisa berkecambah dan persemaian dalam botol akan gagal; kecambah yang telah tumbuh bila diserang cendawan ini akan mati/layu. Pengendalian: pada awal serangan media supaya dikeluarkan dari botol, kemudian botol ditutup kembali, dilakukan dengan steriil; bila kecambah anggrek terlanjur besar, segera dikeluarkan dari botol dan dicuci dengan fungisida lalukecambah ditanam dalam pot.

b) Penyakit rebah kecambah
Merupakan penyakit anggrek selama masih dalam persemaian. Penyebaran penyakit ini lewat air. Gejala: semula berupa bercak kecil bening pada permukaan daun, kemudian melebar, menulari ke atas hingga pada titik tumbuh pada tunas serta ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati. Pengendalian: bibit yang sakit sebaiknya segera dibuang, dibakar hingga musnah. Pot dan kumpulan kecambah dikeringkan dan disemprot dengan fungisida.

c) Penyakit bercak coklat
Kecambah jenis Phalae-nopsis sangat peka terhadap basil ini, terutama pada cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun berair atau di bekas luka pada daun. Sentuhan daun yang sakit pada daun sehat sanggup menularkan penyakit ini. Gejala: bercak kecil bening pada pucuk daun. Dalam beberapa hari dapatmeluas ke seluruh kompot, daun kecambah anggrek menjadi rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, alasannya mematikan dan cepat menular. Pengendalian: sangat sulit penyakit ini pada awal serangan. Pada serangan yang parah, tidak ada jalan lain kecuali memusnahkan seluruh kecambah anggrek.

d) Penyakit bercak hitam
Pada tumbuhan anggrek yang, penyakit ini cepat menular malalui akar dan alat yang tidak sterill. Gejala: timbul warna coklat kehitaman pada potongan tumbuhan yang terserang. Mulai dari daun ke atas hingga ke tunas dan ke bawah hingga ujung akar. Tanaman terlambat tumbuh, kerdil dan mengakibatkan kematian. Pengendalian: potongan yang terjangkit dipotong dan dibuang atau disemprotkan fungisida; alat-alat potong disiram alkohol/dibakar sebelum digunakan.

e) Penyakit busuk akar
Penyebab: cendawan Rhizoctonia Solani. Gejala: akar leher membusuk mencapai rhizoma dan umbi batang, daun dan umbi batang menguning, berkeriput, tipis dan bengkok, tumbuhan kerdil dan tidak sehat. Pengendalian: semua potongan tumbuhan yang sakit dipotong dan dibuang; bekasnya disemprot dengan fungisida (Benlate).

f) Penyakit layu
Penyebab: cendawan Fusarium Oxyporium. Gejala: menyerupai serangan penyakit busuk akar, namun pada rhizoma terdapat garis-garis, atau bundar berwarna ungu. Pada serangan berat, seluruh rizhoma menjadi ungu, diikuti pembusukan pada umbi batang, tumbuhan sangat tidak sehat. Pengendalian: potongan yang terjangkit dibuang kemudian bekasnya disemprotkan Benlate. Tanaman segera dipindahkan ke media tanam baru, yang masih segar dan bersih. Usahakan terdapat fatwa udara yang lancar di sekitar tanaman.

g) Penyakit busuk
Penyebab: cendawan Sclerotium Rolfsi. Gejala: terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada potongan tumbuhan yang terkena penyakit. Pengendalian: potongan tumbuhan yang sakit dipotong dan dibuang. Mediatanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan formalin 4 % ataupun fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

h) Penyakit bercak coklat
Gejala: bercak coklat pada permukaan daun, kemudian menyebar keseluruh potongan tanaman. Pengendalian: membuang semua potongan yang sakit, kemudian semprotkan fungisida/ antibiotika Streptomycin atau Physan 20.

i) Penyakit busuk lunak
Penyebab: basil Erwinia Cartovora. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Penanggulangan: peralatan kebun harus steril, potongan yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tumbuhan disemprot dengan formalin 4 %
.
j) Penyakit bercak bercincin
Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos-sum). Gejala: timbul bundar atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang potongan tumbuhan yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.

k) Penyakit Cymbidium
Penyebab: virus Mozaic Cymbidium. Gejala: semula berupa bercak kekuningan kemudian muncul jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tadi berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada tanda-tanda maut jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Daun renta banyak sekali menawarkan adanya bintik jaringan yang mati. Pengendalian: hanya bersifat pencegahan yaitu membuang potongan tumbuhan yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.

l) Penyakit busuk hitam
Penyebab: cendawan Phytopytora Omnivora. Gejala: muncul warna kehitaman pada pangkal daun, kemudian melunak dan busuk, karenanya daun mati. Pengendalian: semprotkan fungisida menyerupai Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk yang berbentuk tepung gunakan takaran 2 gram/2 liter air.

Demikian macam penyakit angrek dan penanganannya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Sumber: Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS; anggrek.org; Direktoriat Budidaya Tanaman Hias Direktorat Jenderal Holtikultura; Iptek.net.

No comments:

Post a Comment